Saat menulis nota ini hatiku gerimis. Tiada henti kuberdoa semoga Allah menyejukkan hatimu, menerangkan pikiranmu, membersihkan jiwamu, dan mengangkat dirimu dari segala jenis penderitaan dan kepiluan.
Ingatlah wahai teman:
Bila Allah cepat makbulkan doamu, maka Dia menyayangimu
Bila Dia lambat makbulkan doamu, maka Dia ingin mengujimu
Bila Dia tidak makbulkan doamu, maka Dia merancang sesuatu yang lebih baik untukmu
Oleh itu, sentiasalah bersangka baik pada Allah dalam apa jua keadaan pun
kerana kasih sayang Allah itu mendahului kemurkaanNya
Wahai teman,
Semaikanlah kecintaanmu kepada Allah lebih dari segala-galanya.
Bukankah Dia yang menjadikan kita daripada tiada kepada ada?
Bukankah cintaNya kepada kita mendahului cinta kita kepadaNya?
Bagaimana boleh dikatakan kita mencintai seseorang itu kerana Allah apabila cinta yang kita sandarkan itu lebih kepada menurut gelora nafsu?
Bagaimana mungkin kita berkata bahawa cinta Allah yang aku dambakan tetapi di dalam hati kita ada orang lain yang sedang bertakhta?
Dan menyebabkan segala tindakan dan niat kita melakukan sesuatu adalah untuk selain daripadaNya?
Adakah benar apa yang kita ucapkan selama ini bahawa "Cinta Allah yang aku dambakan"?
Wahai teman yang lembut hatinya,
Coretanku ini bukanlah untuk mempertikaikan segala apa yang ada di hatimu.
Tetapi coretanku yang tidak seberapa ini adalah untuk membawa kita sama-sama berfikir kembali akan masalah yang sedang kita hadapi.
Masalah yang sering kali terjadi kepada setiap insan.
Masalah yang berpunca dari gelojak nafsu yang memperalatkan akal ke arah kesesatan.
Masalah yang datang dari hati dan perasaan yang tidak dapat dikawal oleh kenipisan iman,
Masalah yang berpunca dari syaitan yang ingin menyesatkan,
Inilah Dia Masalah Cinta Dunia Yang Perlu Kita Takutkan.
Wahai teman yang kasihkan Tuhannya,
CINTA....
Satu perkataan biasa yang membawa maksud yang begitu manis kepada manusia,
Tetapi disebalik kemanisannya tersimpan seribu satu rahsia,
Tiadalah daya untuk kita meneruskan kehidupan andai CINTA ini tiada,
Hanya yang sudah merasa sahaja yang mampu untuk mengungkapkannya.
Teringat aku kepada puisi indah yang dilafazkan oleh Ayyatul Husna dan Anna AlthaFunnisa dalam novel "Ketika Cinta Bertasbih"
Ayyatul Husna:
"Cinta adalah kekuatan,
yang mampu mengubah duri jadi mawar,
mengubah cuka jadi anggur,
mengubah sedih jadi riang,
mengubah amarah jadi ramah,
mengubah musibah jadi muhibbah,
itulah cinta.."
Anna AlthaFunnisa:
"Sekalipun cinta telah ku uraikan,
dan ku jelaskan panjang lebar,
namun jika cinta kudatangi,
aku jadi malu pada keteranganku sendiri...
meskipun lidahku telah mampu menguraikan,
namun tanpa lidah, cinta ternyata lebih terang..
sementara pena begitu tergesa-gesa menuliskannya..
kata-kata pecah berkeping-keping,
begitu sampai kepada cinta..
dalam menguraikan cinta,
akal terbaring tak berdaya,
bagaikan keldai terbaring dalam lumpur..
cinta sendirilah yang menerangkan cinta dan percintaan."
Oh Cinta....
Satu nikmat yang telah dikurniakan Illahi kedalam hati hamba-hambaNya,
Sebagai tanda kekuasaan Yang Maha Esa,
Sebagai pelengkap kehidupan manusia,
Dengan kuasa cinta seorang suami sayangkan isterinya,
Dengan kuasa cinta seorang isteri setia kepada suaminya,
Dengan kuasa cinta seorang ibu mampu membesarkan anak-anaknya,
Dengan kuasa cinta seorang Manusia Mampu Mencintai Tuhannya,
Tetapi dengan kuasa cinta jugalah seorang manusia tersesat dari jalanNya.
Na'uzubillahi Min Zalik...
Wahai teman yang dirinya terletak di bawah kekuasaan Tuhannya,
Jauhilah kamu dari Cinta Dunia,
Kerana ianya tidak berguna,
Apabila didepan Yang Maha Esa,
Ianya sangat buruk lagi hina.
Ingatlah Firman Allah Azza wa Jalla:
Katakanlah: "jika bapa-bapa , anak-anak , saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan RasulNYA dan dari berjihad di jalan NYA, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan NYA". Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik
(At-Taubah : 24)
Ingatlah sabdaan Rasulullah SAW tentang cinta dunia:
Dari Tsauban bin Bajdad, ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda, “Hampir saja bangsa-bangsa berkumpul menyerang kalian sebagaimana mereka berkumpul untuk menyantap makanan di nampan. Salah seorang sahabat bertanya, “Apakah karena sedikitnya jumlah kami pada saat itu?” Beliau menjawab, “Bahkan pada saat itu jumlah kalian banyak, tetapi kalian seperti buih, buih aliran sungai. Sungguh Allah benar-benar akan mencabut rasa takut pada hati musuh kalian dan sungguh Allah benar-benar akan menghujamkan pada hati kalian rasa wahn.” Kemudian seseorang bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah wahn itu?” Beliau menjawab, “Cinta kepada dunia dan takut mati.”
(HR Abu Daud dan Ahmad)
Subhanallah,MasyaAllah,Astaghfirullah...
Wahai teman yang takut akan Tuhannya,
Kembalikanlah hatimu wahai teman untuk kembali mencintai Tuhanmu dengan sebenar-benarnya,
Janganlah letakkan kecintaanmu itu kepada manusia lebih daripada kecintaanmu kepada Allah,
Janganlah letakkan kecintaanmu itu kepada harta lebih daripada kecintaanmu kepada Allah,
Janganlah letakkan kecintaanmu itu kepada pangkat lebih daripada kecintaanmu kepada Allah,
Kerana jika kamu letakkan kecintaanmu yang tertinggi itu kepada sesuatu selain daripada Allah,
Maka jadilah kamu seorang insan yang menzalimi dirimu sendiri.
Dan Allah sangat menyanyangi hamba-hambaNya yang meletakkan kecintaan mereka kepadaNya lebih daripada segala-galanya.
Allah berfirman yang bermaksud:
Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal)
(Surah Al-Baqarah : 165)
Wahai teman yang amat aku kasihi kerana Allah,
Letakkanlah pengharapanmu itu hanya kepada Allah,
Nescaya Allah tidak akan mengecewakanmu.
Jika kamu meletakkan harapanmu kepada manusia,
Kadang-kadang mereka akan mengecewakanmu.
Cukuplah Allah sebagai pelindung bagimu,
Dan cukuplah Allah sebagai tempat untukmu bergantung harap,
Dan redhalah atas segala kejadian yang telah ditakdirkan buatmu,
Kerana Allah lebih tahu hikmah akan setiap kejadian.
Ingatlah wahai teman akan firman Allah swt yang bermaksud:
Jikalau mereka sungguh-sungguh redha dengan apa yang diberikan Allah dan RasulNya kepada mereka, dan berkata: "Cukuplah Allah bagi kami, Allah akan memberikan sebagian dari karunia-Nya dan demikian (pula) Rasul-Nya, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang berharap kepada Allah," (tentulah yang demikian itu lebih baik bagi mereka)
(Surah At-Taubah : 59)
Jadi marilah wahai teman yang aku sayangi,
Cintailah Allah dengan sepenuh hatimu,
Kerana dengan Mencintai Allah dululah baru kita mampu untuk mencintai seseorang kerana Allah.
Teringat aku tentang hadis Rasulullah saw yang bermaksud:
Sesungguhnya orang-orang yang saling mencintai, kamar-kamarnya di surga nanti terlihat seperti bintang yang muncul dari timur atau bintang barat yang berpijar. Lalu ada yang bertanya, “siapa mereka itu?, “mereka itu adalah orang-orang yang mencintai karena Allah ‘Azzawajalla. (HR. Ahmad)
Cintailah kekasihmu sewajarnya saja karena bisa saja suatu saat nanti ia akan menjadi orang yang kamu benci. Bencilah sewajarnya karena bisa saja suatu saat nanti ia akan menjadi kekasihmu. (HR Al-Tirmidzi)
Akhirul Kalam,
aku tertarik untuk memetik satu sajak yang dicoretkan oleh AMINAH QUTB yang begitu dalam maksudnya:
Sekiranya kita cinta kepada manusia,Ya Allah, berilah aku rezeki cinta Mu dan cinta orang yang bermanfaat buat ku cintanya di sisiMu. Ya Allah segala yang Engkau rezekikan untukku diantara yang aku cintai, jadikanlah itu sebagai kekuatanku untuk mendapatkan yang Engkau cintai. Ya Allah, apa yang Engkau singkirkan diantara sesuatu yang aku cintai, jadikan itu kebebasan untukku dalam segala hal yang Engkau cintai.
Tak semestinya manusia cinta kepada kita,
Tetapi sekiranya kita cinta kepada Allah,
Nescaya cinta Allah tiada penguhujungnya.
Sekiranya kita cinta kepada manusia,
Kita akan cemburu kepada orang yang mencintai orang yang kita cintai
Tetapi sekiranya kita cinta kepada Allah,
Kita akan turut mencintai orang yang melabuhkan cintanya kepada Allah juga.
Ameen Ya Rabbal 'Alamin............
salam..nice entry..mohon share..:)
ReplyDelete