Photobucket

Semaikan Kecintaan Kepada Allah

Sunday, August 21, 2011

Dunia Ibarat Penjara Bagi Orang Mukmin

Sebuah kisah yang sangat menarik untuk perkongsian bersama yang dikisahkan oleh Al-'Allamah Syeikh Muhammad Shalih Al-'Utsaimin (rhm) dalam kitabnya Tafsir Juz 'Amma.

Kata Ibnu 'Utsaimin (rhm) :

"Para ulama menukil dari Ibnu Hajar Al-'Asqalani yang menulis syarh kitab Sahih Al-Bukhari yang diberinya nama Fathul Bari, dan pernah menjawat kedudukan sebagai Qadhi al-Qudhat (hakim tertinggi) di Mesir, bahawa pada suatu hari beliau (Ibnu Hajar) berjalan dengan gerobak yang ditarik oleh seekor keledai sementara orang-orang berkerumun mengelilinginya. Saat itu beliau melewati seorang Yahudi penjual minyak samin dan zaitun, dan biasanya penjual minyak samin pakaiannya selalu kotor dan keadaannya teruk. Tiba-tiba si Yahudi tersebut memberhentikan gerobak milik Ibnu Hajar dan berkata : "Sesungguhnya Nabi kalian bersabda : "Dunia ini ibarat penjara bagi orang mukmin dan Jannah bagi orang kafir" (H/R Muslim)

Lalu bagaimana dengan keadaanku yang sangat teruk ini sementara keadaanmu begitu baik?"

Maka Ibnu Hajar menjawab perkataannya : "Aku memang berada dalam penjara yang sempit bila dibandingkan dengan apa-apa yang telah Allah siapkan berupa pahala dan kenikmatan bagi para hamba-Nya yang beriman, di alam kehidupan akhirat kelak. Sebab dunia ini tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan akhirat, sebagaimana sabda Rasulullah SAW : "Tempat cemeti seseorang di Jannah nanti lebih baik dibandingkan dunia seisinya"

Dan engkau wahai Yahudi! Engkau seolah berada di dalam Jannah jika dibandingkan dengan azab yang kelak akan engkau terima apabila engkau mati dalam keadaan kafir!"

Akhirnya orang Yahudi itu merasa puas dengan jawaban Ibnu Hajar dan menjadi penyebab ia masuk Islam, dan akhirnya Yahudi itu berkata : "Aku bersaksi tiada Rabb yang haq yang disembah selain Allah dan bahawa Muhammad adalah utusan Allah".

Begitulah beruntungnya orang mukmin. Ingatlah bahawa nikmat yang Allah berikan kepada kita di dunia ini hanya sedikit. Sesungguhnya nikmat Allah di syurga kelak amat luas dan tidak terbayang oleh aqal fikiran kita. Wallahu'alam.

No comments:

Post a Comment